Senin, 05 November 2012

Karyabalabal

0 komentar
Hamparan padang rumput yang luas itu mengingatkanku pada kenangan sepuluh tahun silam. Kenangan saat kuberlari dengan riang, bermain ayunan dibawah pohon, berburu layangan, dan masih banyak kenangan manis yang takkan mungkin kulupakan. Sepuluh tahun adalah waktu yang cukup lama bagiku, tak kusangka aku bisa kembali hadir di tempat ini. Tempat yang bisa kujadikan istana dalam hidupku. Kadang kuanggap sebagai rumah mewah, jika ingin belajar, kujadikan tempat ini sebagai sekolahku. Disaat jenuh, bisa pula menjadi taman bermain yang indah. Sepuluh tahun kulalui hidup ini, nyaris tak ada yang berubah dengan padang rumputku ini. Namun, kupejamkan mata ini kemudian menatap keadaan di sekelilingku. Aku tertegun ketika melihat seberkas cahaya yang tampak menyilaukan mataku. Kutundukkan pandangan sejenak, kemudian kembali menatap kearah cahaya tadi. Sedikit demi sedikit cahaya itu sirna, berganti dengan kemunculan sosok Gadis yang mengenakan jilbab. Jilbab! Jilbab putih!! Kuperhatikan postur tubuhnya, wajahnya yang teduh, dan senyumnya yang menawan. Subhanallah! Apakah Ia jodoh yang ditakdirkan Allah untukku? Gadis ini sering muncul di setiap impianku! Keyakinanku semakin kuat ketika Ia membuka mulutnya dan mengucapkan, “Ana Uhibbuka” (baca : Saya cinta kamu).

Minggu, 04 November 2012

RIO DEWANTO takut laba2, sama kyk aku :D

0 komentar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tampilannya macho dan gagah, aktor Rio Dewanto ternyata punya rasa takut terhadap laba-laba. Begitu ketemu laba-laba, ia langsung merasa bergidik bahkan kesemutan! Namun, ia harus berusaha keras menaklukkan perasaannnya tersebut ketika membintangi film "Modus Anomali" yang disutradarai Joko Anwar. Pengalaman itu, menjadi tantangan sendiri baginya. Maklum, sejak kecil kekasih Atiqah Hasiholan itu, memang mengaku takut dengan binatang merayap ini. Apalagi, ia menghadapi laba-laba yang berukuran besar. "Pengalaman menariknya laba-laba. Gua memang nggak suka laba. Laba-labanya gede-gede banget, yang kecil saja takut. Dari kecil nggak suka laba-laba," ucapnya, Selasa, (17/4/2012), saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Namun, Rio punya trik untuk mengatasi ketakutannya itu. Ia menganggap laba-laba itu tidak ada, meskipun merayap di sekitarnya. Setidaknya, cara itu berhasil. "Ya belagak nggak lihat saja," ucapnya ngakak. Dalam film itu, Rio berperan sebagai John Evans. Selama produksi, ia dituntut berakting total dan punya stamina prima karena banyak melakukan adegan berlari sepanjang film. Karena itu ia menyiapkan fisiknya sebelum dan selama produksi film tersebut. "Persiapannya fisik. Gua kan rajin lari, berenang, pokoknya menyempatkan olahraga. Takutnya kalau syutingnya mundur kan nggak enak. Gua juga pendalaman karakter dengan ngobrol-ngobrol sama abang (Joko Anwar). Dia enak diajak sharing soal akting," terangnya. "Modus Anomali" bercerita tentang seorang laki-laki (John Evans) yang sedang berlibur dengan istri dan kedua anaknya. Mereka tinggal di sebuah kabin di tengah hutan. Kemudian, dalam liburan itu, mendadak dikejutkan oleh kedatangan tamu tak diundang. Laki-laki itu kemudian mendapati dirinya terpisah dari keluarganya. Ia harus berpacu dengan waktu untuk bertemu dengan keluarganya setelah menemukan jam alarm. Sementara itu, di hutan juga ada keluarga lain yang sedang liburan. Keluarga itu kemungkinan berkaitan dengan keanehan yang sedang dialaminya.

RIO DEWANTO lagii

0 komentar
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA. Rio Dewanto punya adegan favorit dalam film "Modus Anomali" besutan sutradara Joko Anwar. Ia paling suka adegan ketika dirinya menulis sembari melahap buah apel sampai habis setelah membunuh Surya Saputra. Ia menghabisi nyawa Surya dengan tongkat baseball. "Adegan favorit itu waktu gua waktu menulis sambil makan apel setelah menghabisi keluarga Surya," ucapnya, Selasa, (17/4/2012), saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Kekasih Atiqah Hasiholan itu juga menyukai adegan ketika dirinya melakukan penusukan terhadap wanita yang sedang hamil. Rangkaian adegan tersebut, benar-benar sampai membuat yang menyaksikannya bergidik bulu kuduk merinding. Rio merasa beruntung mendapatkan peran sebagai John Evans, seorang psikopat. Peran itu pelan-pelan melengkapi obsesinya sebagai aktor profesional untuk memerankan berbagai macam karakter berbeda dalam setiap film yang dibintanginya. "Alhamdullilah, gua selalu dapat peran yang beda. Gua pengin yang beda, jadi aktor yang nggak sekadar main peran yang itu-itu saja. Gua pengin mengeksplorasi semua karakter," tandasnya. Meskipun ia harus menghadapi rasa takutnya terhadap binatang laba-laba. Selebihnya, ia merasa kelelahan karena selama syuting, ia harus berlari seperti dikejar-kejar sesuatu.

RIO DEWANTO tidak asal pilih peran

0 komentar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat namanya mulai dikenal sebagai aktor yang naik daun, tak lantas membuat Rio Dewanto asal pilih peran. Begitu juga ketika memilih peran untuk sebuah film, Rio sangat selektif memilih. Menurutnya sebuah film harus berkualitas dan setiap peran yang dimainkannya tidak monoton. "Karena menurut saya ketika tidak bagus buat apa, mendingan saya main FTV. Lebih baik saya memilih film kualitas bagus dengan karakter berbeda-beda. Jadi saya bisa belajar akting lebih baik lagi," ujar pacar dari aktris Atikah Hasiholan ditemui usai peluncuran produk jam tangan di Central Park, Jakarta, Sabtu (5/5/2012). Rio punya alasan untuk setiap peran dalam seluruh filmnya. Sebisa mungkin, ujar Rio, peran yang dibawakannya dapat mengasah kemampuan akting. Semakin banyak mengalami peran dengan tokoh beragam, membuatnya akan lebih baik dalam berkarya. Itulah mengapa, Rio sangat enjoy ketika menjadi pemeran dalam film Modus Anomali yang belum lama dirilis ke publik. Sebagai aktor, film ini tak hanya menuntut perannya maksimal tapi banyak berpikir, layaknya bermain puzzle. Tak hanya pemeran, penonton juga diajak berpikir menikmatinya. Rencananya, film ini akan dibeli distributor Amerika, dengan tokoh peran utama diperankan Rio. Sedikit berpromo, pemeran utama ini mengakui film ini sempat masuk world primere di XXW di Texas, Austin, Amerika. "Hopefully akan lebih banyak lagi yang menonton," tandasnya

CURHATCOLOOONG (CURCOL)

0 komentar
kini saatnyaaa kita blg CIHUYYY!!! celaan dan hinaan dari mereka yg tak penting itu dtg lagi. Aku bingung, bimbang, apa yg harus kulakukan???bila aku membalas, apa bedanya aku dgn mereka? tetapi jika tidak, maka aku harus menahan perihnya hati ini, menjadikannya beban pikiran selamanya? itu adlah hal yg bodoh!!!!! kini yg harus kulakukan adalah membuktikan omongan mereka yang telah mencemoohku. kuyakin dan percaya, mereka berbuat seprti itu kpadaku karena mereka belum mengenal siapa aku sebenarnya, aku selalu berdoa kpd Tuhan, agr mereka diberi kesadaran dan bertaubat dijalan-Nya. Semoga mereka hanya berbuat seprti itu kpadaku, tidak kpada org2 lain yg mungkin bernasib layaknya aku :') :''''''')

Kamis, 01 November 2012

curhatan masa kecil

0 komentar
Mentari kembali hadir ketika Aku melangkahkan kakiku di pagi hari. Kicauan burung mengiringi perjalananku menuju hatimu. Kuingin seluruh penghuni bumi bangun dan melihat perjuangan cinta ini dan meneriakkannya diatas permadani cinta ini, namun itu semua hanya menjadi angan-angan belaka. Jarum pesimis telah tertambat di hatiku. Kusadar akan diriku yang bagaikan pungguk merindukan bulan. Segenap cinta ini akan kukubur jauh di lubuk hatiku, karena kutahu cinta tak harus selalu bersama.Mungkin Tuhan telah mengatur segalanya agar kau dan aku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Bagiku, kau adalah anugerah terindah dari Tuhan, Wahai Sahabat dimasa kecilku. Ketika kau mulai mengenal indahnya cinta, rasa ini semakin menggelegar didalam dadaku. Kusadari bahwa cinta itu bukan untukku, tetapi aku bersyukur masih bisa bersamamu, meskipun cinta yang suci itu untuk dirinya. Kini aku berusaha untuk tegar layaknya rumput yang terus tumbuh meski sering diinjak. Sebab aku tahu, sehabis hujan akan ada pelangi.