Rabu, 13 Maret 2013

Malaikat Juga Tahu (nda selesai)

0 komentar
PRANG!!! Suara gelas pecah terdengar di kediaman Ny. Elizabeth. Istri dari Tuan Michael yang merupakan direktur utama perusahaan pertambangan emas. Tak lama kemudian terdengar rintihan dan tangisan dari seorang gadis yang bernama Isabella. Isabella : “Maaf Ma, Bella nggak sengaja pecahin gelas ini”. Ny. Elizabeth : “Maaf katamu? Kamu tahu nggak? Ini satu-satunya gelas kesayangan Amanda. Kalau Dia tahu, bisa-bisa Dia ngambek! Oh iya satu lagi. Kamu gak boleh panggil Saya Mama. Tapi NYONYA. Mengerti? (Berkacak pinggang, kemudian menunjuk gelas itu) Isabella :” Iya Ma, Eh, Nyonya..” Tiba-tiba Amanda dan Adiknya Angel datang ke dapur sambil membawa pakaian kotor. Angel : “Eh Isabella, Kamu itu hobi banget yah bikin onar dirumah ini?” Amanda : “Tau nih anak. Emang apaan sih Ma, yang diributin disini?” Isabella : “Begini Kak Amanda, tadi…” Amanda : “HEH! Berani-beraninya kamu manggil aku Kakak! Panggil Aku Nona!” Isabella : “Eh maaf, Nona Amanda,,,” Angel : “Lagian yang ditanya Kak Amanda tuh Mama, bukan Kamu!” Ny. Elizabeth : “Aduh, Mama pusing mau jelasin dari mana putriku sayang…” Amanda dan Angel semakin bingung dengan ucapan Ny. Elizabeth. Mereka berdua saling berpandangan. Kemudian secara tak sengaja Angel melihat pecahan gelas tersebut. Angel : “Oh, sepertinya Aku tahu apa penyebab kehebohan disini..” (senyum sinis) Amanda : “Apa? Apa yang sebenarnya terjadi adikku sayang?” Angel : “Coba kakak lihat sesuatu didekat rak piring itu” Amanda pun mengalihkan pandangannya kearah tersebut dan akhirnya ia tahu penyebab keributan yang terjadi. Amanda : “Haaaaaahhh????!!!! Apa yang kamu lakukan pada gelasku Bella?! (Berlari menuju arah rak piring) Isabella : “Maafin Bella Non, Bella gak sengaja mecahin gelas itu…” Angel : “Ah, banyak alasan kamu!” (mendorong Isabella hingga jatuh ke lantai) Amanda : “Pokoknya kamu harus ganti gelasku. Bagaimana pun caranya!” Angel : (melemparkan pakaian kotor kearah Isabella) “Dan jangan lupa, cuciin pakaian kami!” Setelah itu mereka bertiga pergi meninggalkan Isabella yang sedang menangis terisak-isak meratapi nasibnya yang malang. Isabella : “Mengapa mereka semua memperlakukan Aku seperti ini? Apa mereka lupa bahwa Aku merupakan bagian dari keluarga ini? Oh, Tuhan. Seandainya ini adalah sebuah film, maka kumohon beri aku malaikat yang bisa mengubah hidupku menjadi seperti Cinderella” Tak lama setelah Isabella berkeluh kesah. Ada secercah cahaya putih yang berasal dari jendela dapur. Isabella meringkuk ketakutan. Ia berpikir bahwa dunia akan kiamat. Kemudian muncul sosok keibuan yang sangat bersahaja, menggunakan pakaian serba putih. Isabella : “Siapa Kamu? Jangan mendekat!” Ibu Peri : “Jangan takut gadis cantik, akulah jawaban dari doamu barusan.” Isabella : “Kaukah Malaikat itu?” Ibu Peri : “Ya, kau bisa panggil Aku dengan sebutan Ibu Peri” Isabella : “Baiklah Ibu Peri.” Ibu Peri : “Sepertinya kau sedang ada masalah. Apa yang membuatmu sedih?” Isabella : “Begini Ibu Peri, Semenjak Mamaku meninggal dua tahun yang lalu, Papaku menikah dengan Miss Indonesia 1990. Ny. Elizabeth. Awalnya, kupikir ia bisa menggantikan almarhumah Mamaku, namun nyatanya, Beliau hanya menyiksaku disini… Padahal aku kan anak Papa satu-satunya, belum lagi Kedua anaknya ,Amanda dan Angel yang selalu membuat masalah.. Aku sedih Ibu Peri.. Hiks hiks hiks…” Ibu Peri : “Sssst.. sudahlah, janganlah larut dalam kesedihan.. Tenanglah dan kau akan kutolong..” (memeluk Isabella dengan penuh kasih sayang) Isabella pun terhanyut oleh hangatnya pelukan Ibu Peri tersebut hingga ia pun terlelap. **** Kicauan burung dipagi hari membangunkan Isabella dari tidurnya. Ia pun segera beranjak dari alas tidurnya yang berupa tikar lusuh. Dia teringat pakaian kotor yang belum sempat ia cuci karena tertidur semalaman. Isabella : “Huh, gara-gara mimpi semalam, jadi lupa deh cuci pakaian Kak Amanda dan Kak Angel.. Bisa habis aku dibentak-bentak kalo gini caranya.. Mana udah jam enam lagi..” Namun terjadi suatu keanehan. Pakaian yang semalam kotor, kini menjadi bersih dan terlipat rapih di meja. Gelas kesayangan Amanda yang pecah pun kini kembali utuh. Ruangan dapur bak disulap hingga menjadi kinclong. Isabella : “Ternyata semalam Aku nggak mimpi. Ibu Peri itu beneran nyata.” Kemudian Amanda dan Angel datang. Amanda : “Heh Bella, mana seragam sekolahku?” Angel : “Mana sarapanku Isabella? Cepetan!” Isabella pun menyerahkan apa yang diminta oleh kakak-kakak tirinya. Angel : “Hah? Kok bisa sih kamu ngerjain semua ini dengan cepat?” Amanda : “Sudahlah Angel, kamu nggak usah kepo, biarin dia berkembang” Akhirnya mereka berdua pun pergi meninggalkan dapur. **** *Di Sekolah* Jennie : “Duh, semoga Miss Chaca nggak masuk dulu deh hari ini.. Males banget dengerin khotbahnya..” Amanda : “Iya yah. Tumben otak kamu encer!” Isabella : “Semoga beliau selamat sampai tujuan.. Amin..” Angel : “Alah, sok malaikat banget kamu!” Namun kenyataan berkata lain. Hanya doa Isabella yang dijawab oleh Tuhan. Miss Chaca masuk ke kelas dengan anggunnya. Angel : “Damn! Shit! What the hell!” Jennie : “Kamu tahu nggak arti kata yang kamu ucapin?” Angel : “Hehe kepo banget sih kamu!”